Sabtu, 18 Oktober 2014

Laporan Pelatihan SAR 13 - 15 Oktober 2014

Pelatihan SAR

Lokasi : Wisma Sargede jl. Pramuka kav. 5F Umbulharjo. Acara terselenggara atas kerjasama Pemkot Yogyakarta, SAR, BASARNAS, PMI.

13 Oktober 2014. Hari pertama belajar tentang cara mempertahankan diri (survival).

Ada makanan yg menyehatkan, ada makanan yg mengenyangkan. Komposisi makanan yg seimbang untuk gerak tubuh kalori yg dibutuhkan tubuh sekitar 4700 kkal dgn perbandingan hidrat arang 6 : Lemak 3 : Protein 1. terdapat dalam makanan seperti roti, keju, susu, dll

Lihat, dengar dan rasakan ke kompakan tim kami hingga kami dinyatakan siap dikirim keluar daerah.

14 Oktober 2014. Hari Kedua pembelajaran.

Cara menjadi penolong harus jujur dan bertanggung jawab, selain itu perhatikan standart prosedur lapangan seperti :

1. Hubungi tenaga medis, rumah sakit terdekat.
2. Usahakan memenuhi kebutuhan dan kapasitas sebagai kodratnya manusia untuk meminta ijin terlebih dahulu dgn pasien dan orang sekitar terdekat.

Penanganan darurat bila terjadi pendarahan

Ketika pendarahan banyak keluar, usahakan hentikan pendarahan dengan cara membalut dengan kain bersih. Jika darah terlihat masih merembes/nampak terlihat muncul lagi dikain tambahkan kain pembalut dengan cara ditumpuk dengan balutan yg sudah ada sebelumnya kemudian tenangkan pasien agar tidak terjadi syok.

Menurut pemberi materi pelatihan SAR bpk Nur Achmad dari Palang Merah Indonesia (PMI). Darah dalam tubuh manusia sekitar 4 liter = 4000 cc.

Berdasarkan teori jadi jangan khawatir kehabisan darah ketika donor darah. Karena untuk donor darah hanya diperrlukan darah sekitar 350 cc dan dalam waktu 75 hari atau 3 bulan darah akan kembali normal dipengaruhi dari faktor makanan yg sehat dan bergizi.

Tekanan darah normal dilihat hitungan dari teleskop tertera atas 100 -120 bawah 70 – 90.

Misal tercantum angka dalam teleskop 100 / 60 berarti termasuk kategori darah rendah.

Tekanan darah bisa mempengaruhi denyut jantung, namun sebutan istilah kata berbeda dengan denyut nadi.

Penanganan luka baru :

Pertama : bersihkan dengan larutan Natrium Chlorida (Nacl) berkadar 0,9 %. (bentuknya seperti cairan infus namun tdk begitu keras untuk cairan infus orang sakit).

Kedua : obati dengan betadine.

Ketiga : tutup dengan kain bersih.

Untuk penanganan luka lama bisa dibersihkan dengan Rifanol.

Penanganan darurat bila terjadi patah tulang.

Hindari banyak gerakan yg berlebihan dalam mengikat bidai. Usahakan ikat bidai diantara persendian tulang yang patah.

Bidai dalam keadaan darurat bisa berupa karton, kertas, bilah bambu, ranting pohon. Bidai adalah alat penyanggah

Penanganan patah tulang jika patah tulang bengkok kesamping kanan/kiri pasang bidai keatas dan bawah sedangkan jika patah tulang terlihat menonjol keatas tutup ujung tulang telebih dahulu dgn ikatan melingkar sperti kain (ehm aq lupa nama kerenna) yg berfungsi agar tidak bergesekan dengan benda apapun kemudian pasang bidai dari samping.

Intinya bila tidak ada denyut nadi lakukan pijat jantung paru (Resisutasi Jantung Paru/RJP) Fungsi RJP untuk menggerakkan darah secara manual dan bila nafas tidak ada, beri nafas buatan.

Kritik dan saran dapat disampaikan ke PMI kota Yogyakarta bagian Diklat (0274) 372176 atas nama Bahar Heru Laksono atau Nur Achmad 0898 5112 338 / 0838 6741 1418


15 Oktober 2014. Pelatihan SAR hari ketiga : Cara pengecekan tali apakah masih layak pakai atau tidak ? Caranya dengan cara menekuk tali, setapak demi setapak sepanjang tali tersebut. Bila tali ditekuk terlihat patah terkupas atau sobek berarti tali tidak layak pakai. Jika tali ditekuk terlihat melenuk setengah lingkaran berarti tali masih bagus.

Terima kasih untuk rekan-rekan BASARNAS kelas A Semarang. Kami relawan siap tanggap darurat bencana kotagede sekarang mulai mengerti dasar search and rescue, tali temali, tandu, sistem pertolongan vertikal.

Setelah berikhtiar dan mawas diri. Dari pembelajaran ini, kita bisa mengukur kemampuan diri, mencegah terjadinya sabotase dan terhindar dari kesalahan teknis. Intinya kita mengharapkan bisa menekan angka korban jiwa bila terjadi bencana alam.

Terima kasih kepada semua pihak atas partisipasi dan kerjasamanya. Khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Yogyakarta Jl. Kenari No. 56 telp. (0274) 515865, 562682 7474704, 113. Website : www.jogjakarta.go.id Email Internet : bpbd@jogjakota.go.id

Selamat dan sukses kami ucapkan atas pendirian gedung pos SAR Yogyakarta jl. Wates km........ yg diresmikan pada hari kamis, 26 Januari 2012 oleh kepala Badan SAR Nasional bapak DARYATMO. S.IP Marsekal Madya TNI.

Dan tidak lupa kami ucapkan selamat bertugas kepada bapak Marsekal Madya TNI, FH. BAMBANG SOELISTYO, S.Sos KABASARNAS tahun 2014 – Sekarang.

Salam dari kami, BMR kotagede. Kami sedikit namun berkualitas dan tetap maju terus.





























































15 Oktober 2014, Gladi Lapang Gempa Bumi 2014. Terdapat 600 personel yang terlibat, mereka terdiri dari berbagai komunitas yang terbagi dalam enam klaster yakni klaster urban SAR, kesehatan, sarana prasarana, logistik, posko dan komunikasi.

Komunitas Rescue termasuk tim sarana prasarana.


Bila terjadi bencana alam, hubungi : Bapak Rifai BPBD 08562857492 siap tanggap darurat bencana alam.

Tidak ada komentar: